Friday, May 2, 2008

Mukmin

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ertinya : Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cubaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat".

Hadith ini merupakan hadith yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu berada pada tubuh mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.

Mufattan

Ertinya : "Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah. Maksudnya : (orang mukmin) adalah orang yang waktu demi waktu selalu diuji oleh Allah dengan balaa' (bencana) dan dosa-dosa". [Faid-Qadir 5/491].

Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya, memperkuat keyakinannya dan akan mendorong semangatnya untuk terus menerus berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebab dengan kelemahan dirinya, ia menjadi tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Rabb-nya.

Menurut sebuah riwayat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim, sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Ertinya : Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur diombang-ambing angin, kadang hembusan angin mencondongkannya, dan kadang-kadang meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya sampai ajalnya datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat sebatang pokok yang kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang, (tumbangnya) sekaligus".
[Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadith No. 5643, Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027].

Hadith ini pula menjelaskan sememangnya ada di kalangan orang-orang mukmin yang apabila diuji mereka tidak tahan dengan ujian lalu terjatuh ke lembah dosa. Namun yang demikian itu tidaklah menyebabkan mereka terkeluar daripada garis keimanan bahkan mereka cepat-cepat insaf lalu bertaubat kepada ALLAH. Berbeza dengan sifat orang-orang munafiq, apabila diuji oleh ALLAH mereka tidak tahan dengan ujian tersebut lalu terus kufur dan tidak kembali lagi kepada keimanan.

Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan tauhidnya yang bersih dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang sungguh-sungguh.


Tawaab Nasiyy

Artinya : "Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian bertaubat". [Faid-Al Qadir 5/491].

Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya : Al-Ghaffar (Dzat yang Maha Pengampun). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Ertinya : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar". [Thaha : 82].

Apabila Diingatkan, Ia Segera Ingat.

Ertinya : "Bila diingatkan tentang ketaatan, ia segera bergegas melompat kepadanya, bila diingatkan tentang kemaksiatan, ia segera bertaubat daripadanya, bila diingatkan tentang kebenaran, ia segera melaksanakannya, dan bila diingatkan tentang kesalahan ia segera menjauhi dan meninggalkannya".

Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati, tetapi ia rendah hati kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada teman-temannya, sebab ia tahu inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum mukminin yang shalihin.

Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur, sedangkan terhadap orang lain ia berperasaan lembut dan berahlak mulia, bersuri tauladan kepada insan teladan paling sempurna yaitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Rabb-nya dengan firman-Nya :

"Ertinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka .....". [Ali Imran : 159]

Inilah sifat seorang mukmin. Ini pula jalan hidup serta manhaj perilakunya.

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails